SELAMAT DATANG

Jumat, 21 Juli 2017

Selayang Pandang Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya

       Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda berawal dari berdirinya Musholla (Langgar Wakaf) Nurul Huda yang dibangun secara swadaya masyarakat pada tahun 1955 an dengan tokoh KH. Ridlwan Baidlowi sebagai imam rawatib di musholla tersebut. Ada satu hal yang tidak dapat dilupakan dari jasa-jasa beliau yaitu tekad dakwahnya yang sangat kokoh guna menyebarkan nilai ukhuwah Islamiyah dan indahnya islam pada masyarakat sencaki dan sekitarnya, yang pada saat itu daerah tersebut dikenal sebagai basis hitam tempat bersarangnya pembunuh, pencuri, pencopet, penyabung ayam dan identitas-identitas lain yang negatif dan sombong walaupun diantara mereka juga masih banyak orang-orang yang taat beribadah dan berakhlak mulia. Setelah beliau wafat pada tahun 1971 yang terhitung sampai tahun 1993 berdasar amanah dari masyarakat dilanjutkan oleh alumni dari jami'atul Imam Muhammad ibn Saud Riyadh-Saudi Arabiah yaitu KH.Abdurrahman Navis, Lc, yang kemudian diberikan amanah untuk menjadi pengasuh pondok pesantren Nurul Huda surabaya hingga saat ini. Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda secara resmi berdiri pada tanggal 28 juli 1994 sesuai dengan akte notaris yang dibuat oleh pejabat notaris Trining Ariswati, SH dengan nomor 109/1994 dan diperbarui dengan akte pendirian notaris Margie Harijono Santoso, SH, M.Kn nomor 2/2014 dan SK Kemenkum HAM nomor dengan visi misi Mencetak Generasi Masa Depan yang bertaqwa kepada Allah SWT, Berilmu dan berakhlakul karimah, yayasan pondok pesantren Nurul Huda menaungi lembaga pendidikan TK, SD, SMP dan SMA serta pendidikan non formal madrasah diniyah dan pondok pesantren putra putri.
    Yayasan pondok pesantren Nurul Huda menerapkan integrated Curriculum yang merupakan perpaduan antara kurikulum pendidikan nasional (Diknas) dengan kurikulum pondok pesantren (Agama). Orientasi kurikulum yang terintegrasi ini benar-benar diproyeksikan untuk putra-putri keluarga muslim yang mendambakan kseimbangan antara ilmu pengetahuan umum (IPTEK) dan ilmu pendidikan agama (IMTAQ) serta nilai karakter Akhlakul karimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar